Rabu, 19 Januari 2011





DASAR GENETIKA



DNA

DNA

Setiap makhluk hidup di dunia ini memiliki penampakan fisik (fenotip) yang dikendalikan oleh rangkaian perintah kimia. Di dalam setiap sel makhluk hidup, terdapat sebuah inti yang memuat serangkaian kimia asam Deuxiribonucleid Acid/Asam Nuklead Deuksiribo (DNA). Setiap sel pada satu makhluk hidup, memiliki salinan DNA yang sama. Jadi, pada hamster A, sel mata memiliki salinan DNA yang sama persis dengan DNA sel kaki, sel telinga, sel rambut dan lain sebagainya. Namun demikian DNA inilah yang juga memberi perintah kepada sel-sel tersebut untuk berkembang menjadi sel-sel yang spesifik, baik menjadi sel mata, sel kaki, sel bulu, atau sel lainnya.

Umumnya, DNA selalu dinyatakan dalam bentuk berpasangan. Misalnya untuk gen bulu panjang, dinyatakan dalam ll, bukan l. Separuh dari gen binatang diturunkan dari ayah dan separu dari ibu. Dikenal pula gen-gen yang dominan terhadap gen lainnya. Gen yang dominan biasanya ditulis menggunakan huruf besar, sedangkan gen yang resesif ditulis menggunakan huruf kecil. Masih menggunakan contoh untuk gen bulu panjang, L berarti bulu pendek, l berarti bulu panjang. Dalam hal ini, L adalah dominan, sedangkan l adalah resesif. Jika gen L muncul, maka sifat l akan tersembunyi. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut.

LL x ll

Jantan (LL)

L
L
Betina (ll)lLl
Ll
l
LlLl

Pada tabel di atas, jantan memiliki fenotip bulu pendek dengan genotip LL sedangkan betina memiliki fenotip bulu panjang dengan genotip ll. Alel jantan akan berpisah menjadi L dan L, sedangkan pada betina akan berpisah menjadi l dan l. Seperti tampak pada tabel, setiap anak ternyata akan memiliki genotip Ll. Karena L (bulu pendek) adalah dominan terhadap l (bulu panjang), maka dengan demikian setiap anak akan memiliki fenotip bulu pendek dan membawa sifat bulu panjang. Disebut membawa sifat bulu panjang, karena secara genetik memiliki gen l, yang jika dipasangkan pada gen l lainnya akan muncul sifat bulu panjang.

Sekarang kita perhatikan jika anakan Ll tersebut dikawinkan dengan anakan Ll (Ll x Ll).

Ll x Ll

Jantan (Ll)

L
l
Betina (Ll)L
LL
Ll
l
Llll

Ternyata jika Ll dikawinkan dengan Ll akan menghasilkan 3 macam genotip dengan perbangingan LL : Ll : ll adalah 1 : 2 : 1. Secara fenotip, keturunan yang didapatkan adalah bulu pendek dan bulu panjang dengan perbandingan 3 : 1. Inilah sebabnya Ll disebut pembawa sifat, karena dapat menghasilkan keturunan bulu pendek (ll).

Setiap makhluk hidup tidak hanya dikendalikan oleh satu pasang gen, melainkan oleh beberapa pasang gen. Berikut adalah contoh jika hamster dengan warna umbrous bulu panjang dengan pembawa sifat bulu panjang (UuLl) dikawinkan dengan warna umbrous bulu pendek dengan pembawa sifat bulu panjang (uuLl).

Uull x uuLl

Jantan (UuLl)

Umbrous, Pendek Carrier Panjang

UL
Ul
uL
ul

Betina (UuLl)

Umbrous
Pendek, Carrier Panjang

UL

UULL

Umbrous
Pendek

UULl

Umbrous
Pendek

UuLl

Umbrous
Pendek

UuLl

Umbrous
Pendek

Ul

UULl

Umbrous
Pendek

UUll

Umbrous
panjang

UuLl

Umbrous
Pendek

Uull

Umbrous
Panjang

uL

UuLL

Umbrous
Pendek

UuLl

Umbrous
Pendek

uuLL

Non-umbrous
Pendek

uuLl

Non-Umbrous
Pendek

ul

UuLl

Umbrous
Pendek

Uull

Umbrous
Panjang

uuLl

Non-umbrous
Pendek

uull

Non-umbrous
Panjang

Berdasarkan tabel di atas, ternyata perkawinan UuLi x UuLi akan menghasilkan beragam variasi genotip. Dari jantan dan betina umbrous berbulu pendek umbrous ini didapatkan empat macam variasi fenotip:

  • Umbrous berbulu pendek
  • Umbrous berbulu panjang
  • Non-umbrous berbulu pendek dan
  • Non-umbrous berbulu panjang
masing-masing dengan perbandingan 9 : 3 : 3 : 1. Jenis dengan perbandingan terkecil, biasanya akan menjadi hamster yang relatif mahal karena untuk mendapatkannya cukup sulit. Hamster akan menjadi semakin mahal (baca: langka) apabila pada hamster itu muncul banyak genotip resesif.

Perlu diperhatikan bahwa beberapa gen jika muncul bersamaan dalam satu pasang dapat membawa sifat letal, yaitu hamster menjadi cacat atau bahkan mati. Contoh pada hamster siria adalah gen Lg (abu-abu muda) dan Wh (putih). Lg dan Wh keduanya bersifat dominan. LgLg memiliki fenotip yang sama dengan Lglg. Walau demikian, LgLg dapat menyebabkan anak hamster mati. Oleh sebab itu, catatan mengenai silsilah hamster adalah penting untuk menghidari didapatkannya pasangan genetik letal.

Gen Terkait Kelamin

Jenis kelamin pada mamalia dipengaruhi oleh kromosom jantan. Pasangan gen pada betina adalah XX, sedangkan pada jantan adalah XY. Dengan demikian, XX akan membelah menjadi X dan X sedangkan XY akan membelah menjadi X dan Y.

XY x XX

Jantan (XY)

X
Y
Betina (XX)X
XX
XY
X
XX
XY

Jelas terlihat bahwa penentu kelamin adalah sperma (Y). Dalam perkawinan jantan x betina akan menghasilkan keturunan dengan jantan : betina = 1 : 1.

Beberapa gen warna diketahui terkait pada jenis kelamin hamster. Sebagai contoh, pada hamster siria gen To (warna kuning) terkait pada jenis kelamin betina, lebih tepatnya terkait pada gen X. Dengan demikan, pada betina terdapat 3 macam kombinasi gen To, yaitu ToTo (kuning), Toto (tortoiseshell), dan toto (bukan-kuning). Pada jantan, hanya terdapat satu gen X, maka hanya terdapat dua kombinasi yaitu To_ (kuning) atau to_ (bukan-kuning). Tortoiseshell adalah warna mozaik antara kuning dan bukan-kuning, hanya terdapat pada betina, karena pada satu locus gen harus terdapat gen To dan to.

XY x XX

Jantan (To_)

Kuning

Jantan (to_)

Bukan-kuning

XTo
Y_
Xto
Y_

Betina (ToTo)

Kuning

XTo

ToTo

Betina, Kuning

To_

Jantan, Kuning

Toto

Betina, Tortoiseshell

To_

Jantan, Kuning

XTo

ToTo

Betina, Kuning

To_

Jantan, Kuning

Toto

Betina, Tortoiseshell

To_

Jantan, Kuning

Betina (Toto)

Tortoiseshell

XTo

ToTo

Betina, Kuning

To_

Jantan, Kuning

Toto

Betina, Tortoiseshell

To_

Jantan, Kuning

Xto

Toto

Betina, Tortoiseshell

to_

Jantan, Bukan-kuning

toto

Betina, Bukan-Kuning

to_

Jantan, Bukan-kuning

Betina (toto)

Bukan-kuning

Xto

Toto

Betina, Tortoiseshell

to_

Jantan, Bukan-kuning

toto

Betina, Bukan-Kuning

to_

Jantan, Bukan-kuning
Xto

Toto

Betina, Tortoiseshell

to_

Jantan, Bukan-kuning

toto

Betina, Bukan-Kuning

to_

Jantan, Bukan-kuning

Pada hamster, pengetahuan tentang genetika biasanya lebih ditekankan untuk mengetahui/mendapatkan warna bulu yang diinginkan. Pewarnaan pada bulu hamster tidak hanya dipengaruhi oleh satu pasang gen, melainkan dapat terdiri dari beberapa pasang gen. Contoh: pada hamster siria, warna dove (abu-abu merpati) disebabkan oleh dua pasang gen pigmen yang tiap pasang harus bersifat resesif, yakni aa pp. Gen a adalah warna hitam dan p adalah cinnamon (agak oranye). Ketiadaan pigmen menyebabkan hamster menjadi berwarna albino (bulu putih, mata merah).

Kromosom

DNA pada setiap makhluk hidup disimpan dalam suatu wadah yang disebut kromosom. Tiap kromosom menyimpan DNA yang mempunyai tugas khusus untuk mengatur bentuk fisik tubuh. Jumlah kromosom pada tiap spesies berbeda. Oleh sebab itu, tidak semua makhluk hidup bisa melakukan perkawinan antar spesies, karena tiap kromosom dari sperma harus mendapat pasangan kromosom lain dari sel telur. Walaupun jumlah kromosom sama, belum tentu perkawinan berhasil. Ibarat kunci dan gembok, pasangan kromosom dari sperma dan sel telur harus identik. Kunci berbentuk bulat tidak dapat dimasukkan ke lubang gembok yang berbentuk pipih. Inilah mengapa perkawinan antar spesies yang memiliki kromosom sama belum tentu berhasil. Kalaupun berhasil, biasanya akan menghasilkan mutasi yang menyebabkan cacat pada keturunan atau kematian pada induk.

Jumlah kromosom pada tiap-tiap spesies hamster:

Spesies Jumlah Kromosom
Hamster Siria - Mesocricetus auratus
44 pasang
Hamster Campbel - Phodophus campbelli
28 pasang
Hamster Winter White - Phodophus sungorus
28 pasang
Hamster Roborovski - Phodophus roborovskii
34 pasang
Hamster Cina - Cricetulus griceus
22 pasang

Jika melihat tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah kromosom pada hamster campbell dan winter white adalah sama, yakni 28 pasang. Lalu sering muncul pertanyaan, apakah kedua spesies tersebut dapat dikawin silangkan? Jawabannya bisa. Namun demikian sangat tidak disarankan untuk mengawin silangkan kedua jenis hamster ini. Dalam sebagaian besar kasus kawin silang antara hamster campbell dan winter white sering didapati anak yang cacat dan bahkan letal (mati). Perkawinan antar jenis ini dianggap sebagai tindakan tidak bermoral.

Rabu, 12 Januari 2011

Taksonomi Tumbuhan Rendah

Tatanama Tumbuhan

  1. Unsur utama yang menjadi ruang lingkup Taksonomi Tumbuhan adalah pengenalan (identifikasi), pemberian nama dan penggolongan atau klasifikasi.

  2. Peraturan tentang pemberian nama ilmiah perlu diciptakan agar ada kesamaan pemahaman di antara ahli-ahli Botani di seluruh dunia tentang apa yang dimaksud.

  3. Nama ilmiah adalah nama-nama dalam bahasa Latin atau bahasa yang diperlakukan sebagai bahasa Latin tanpa memperhatikan dari bahasa mana asalnya.

  4. Setiap individu tumbuhan termasuk dalam sejumlah taksa yang jenjang tingkatnya berurutan.

  5. Tingkat jenis (species) merupakan dasar dari seluruh takson yang ada.

  6. Nama-nama takson di atas tingkat suku (familia) diambil dari ciri khas yang berlaku untuk semua warga dengan akhiran yang berbeda menurut tingkatnya.

  7. Nama suku (familia) merupakan satu kata sifat yang diperlakukan sebagai kata benda berbentuk jamak. Nama tersebut diambil dari nama salah satu marga yang termasuk dalam suku tadi ditambah dengan akhiran -aceae.

  8. Nama marga merupakan kata benda berbentuk mufrad atau suatu kata yang diperlakukan demikian. Kata ini dapat diambil dari sumber mana pun, dan dapat disusun dalam cara sembarang.

  9. Nama ilmiah untuk jenis harus bersifat ganda, artinya terdiri atas dua suku kata yang berbentuk mufrad yang diperlakukan sebagai bahasa Latin.

  10. Nama takson tingkat suku ke bawah diikuti nama orang yang memberikan nama ilmiah dalam bentuk singkatan.


Klasifikasi

  1. Klasifikasi tumbuhan adalah pembentukan kelompok-kelompok dari seluruh tumbuhan yang ada di bumi ini hingga dapat disusun takson-takson secara teratur mengikuti suatu hierarki.

  2. Sifat-sifat yang dijadikan dasar dalam mengadakan klasifikasi berbeda-beda tergantung orang yang mengadakan klasifikasi dan tujuan yang ingin dicapai dengan pengklasifikasian itu.

  3. Takson yang terdapat pada tingkat takson (kategori) yang lebih rendah mempunyai kesamaan sifat lebih banyak daripada takson yang terdapat pada tingkat takson (kategori) di atasnya.

  4. Perbedaan antara istilah takson dengan kategori yaitu istilah takson yang ditekankan adalah pengertian unit atau kelompok yang mana pun, sedangkan istilah kategori yang ditekankan adalah tingkat atau kedudukan golongan dalam suatu hierarki tertentu.

  5. Dalam taksonomi tumbuhan istilah yang digunakan untuk menyebutkan suatu nama takson sekaligus menunjukkan pula tingkat takson (kategori).

  6. Ada tiga sistem klasifikasi dalam taksonomi tumbuhan yaitu sistem klasifikasi buatan, sistem klasifikasi alam, dan sistem klasifikasi filogenetik.

  7. Berdasarkan sejarah perkembangannya ketiga sistem klasifikasi tersebut dibagi menjadi empat periode yaitu periode sistem habitus, periode sistem numerik, periode sistem alam, dan periode sistem filogenetik.

  8. Sistem klasifikasi yang tinjauannya didasarkan modifikasi dari sistem yang telah ada dengan penambahan data yang baru, disebut sistem kontemporer.

  9. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berpengaruh pula terhadap perkembangan ilmu taksonomi tumbuhan.

  10. Perubahan klasifikasi organisme hidup yang semula dua dunia kemudian menjadi empat dunia, atau dari empat dunia menjadi lima dunia, telah mengakibatkan sekelompok atau sebagian kelompok organisme yang semula termasuk dalam dunia tumbuhan dipindahkan ke dalam dunia (regnum) baru atau regnum yang lain.


Identifikasi

  1. Identifikasi tumbuhan adalah menentukan namanya yang benar dan tempatnya yang tepat dalam sistem klasifikasi.

  2. Tumbuhan yang akan diidentifikasikan mungkin belum dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan (belum ada nama ilmiahnya), atau mungkin sudah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan.

  3. Penentuan nama baru dan penentuan tingkat-tingkat takson harus mengikuti aturan yang ada dalam KITT.

  4. Prosedur identifikasi tumbuhan yang untuk pertama kali akan diperkenalkan ke dunia ilmiah memerlukan bekal ilmu pengetahuan yang mendalam tentang isi KITT.

  5. Untuk identifikasi tumbuhan yang telah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan, memerlukan sarana antara lain bantuan orang, spesimen herbarium, buku-buku flora dan monografi, kunci identifikasi dan lembar identifikasi jenis.

  6. Flora adalah suatu bentuk karya taksonomi tumbuhan yang memuat jenis-jenis tumbuhan yang ditemukan dalam suatu wilayah tertentu.

  7. Monografi adalah suatu bentuk karya taksonomi tumbuhan yang memuat jenis-jenis tumbuhan yang tergolong dalam kategori tertentu. baik yang terbatas pada suatu wilayah tertentu saja maupun yang terdapat di seluruh dunia.

  8. Kunci identifikasi merupakan serentetan pertanyaan-pertanyaan yang jawabnya harus ditemukan pada spesimen yang akan diidentifikasi.

  9. Bila semua pertanyaan berturut-turut dalam kunci identifikasi ditemukan jawabnya, berarti nama serta tempatnya dalam sistem klasifikasi tumbuhan yang akan diidentifikasi dapat diketahui.

  10. Lembar Identifikasi Jenis adalah sebuah gambar suatu jenis tumbuhan yang disertai dengan nama klasifikasi jenis yang bersangkutan.


ALGAE
Taksonomi Algae

  1. Linnaeus membagi Cryptogamae menjadi 4 bangsa yaitu: Filices, Musci, Algae dan Fungi.
    De Jussieu membagi tumbuhan menjadi 3 golongan, Acotyledoneae, Monocotyledoneae, Dicotyledoneae.

  2. Tahun 1880 diperkenalkan suatu sistem yang membagi Cryptogamae menjadi Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta.

  3. Thallophyta yang terdiri dari dua anak kelas Algae dan Fungi dibedakan dari Bryophyta dan Pteridophyta berdasarkan pada struktur alat penghasil spora dan gamet serta perkembangan zigotnya.

  4. Dipermasalahkan mengenai keabsahan (validitas) dari Thallophyta.
    Algae dan Fungi mempunyai kesamaan ciri-ciri yang digunakan untuk memisahkan keduanya dari tumbuhan lain, atas dasar kesamaan ini dipertanyakan apakah fungi berasal dari algae? dalam kenyataan, tidak satu fungi pun berasal dari algae. Dengan demikian divisi Thallophyta tidak dapat dipertahankan, sehingga bukan merupakan divisi yang valid. Sebaiknya Algae dan Fungi ditempatkan dalam satu atau lebih divisi.

  5. Ciri-ciri yang akan digunakan sebagai dasar untuk memberi definisi algae:

    1. menurut Fritsch (1935): Algae harus holofitik yang gagal mencapai ciri deferensiasi Archegoniatae.

    2. Smith (1955 ) mendasarkan pada struktur organ seksualnya.

  6. Sampai permulaan abad 20 telah dikenal 4 kelas Algae, yaitu Chlorophyceae, Phaeophyceae, Rhodophyceae dan Myxophyceae (Cyanophyceae). Ahli Protozoologi menempatkan semua organisme bersel tunggal yang berkhlorofil, berflagella seta motil dalam kelas Mastigophora dari filum Protozoa. Para pakar botani mengeluarkan anggota-anggota tertentu dari deret (seri) Volvocin. Rabenhorst menempatkan seri Chlamydomonas-Volvox dalam ganggang hijau rumput dan diberi nama Chlorophyllaceae.
    Xanthophyceae (Heterokontae) dipisahkan dari Chlorophyceae pada permulaan abad 20 dan Fagellatae tertentu yang berpigmen dimasukkan dalam kelas Xanthophyceae.
    Berbagai macam kelompok yang semula oleh pakar Protozoologi dimasukkan dalam Mastigophora secara filogegenetik berhubungan dengan organisme yang bersifat algae sejati.

  7. Sistem klasifikasi algae ada bermacam-macam. Seiring dengan majunya ilmu pengetahuan terutama dalam penelitian fisiologi, biokimia, dan penggunaan mikros- kop elektron, maka klasifikasi algae ke dalam divisinya, kini didasarkan pada:

    1. pigmentasi,

    2. hasil fotosintesis,

    3. flagelasi,

    4. sifat fisik dan kimia dinding sel,

    5. ada atau tidak adanya inti sejati.


    Atas dasar hal tersebut, Smith membagi algae menjadi; Divisi: Chlorophyta, Euglenophyta, Pyrrophyta, Chrysophyta, Phaeophyta, Rhodophyta dan Cyanophyta. Pyrrophyta, Chrysophyta,dan Euglenophyta termasuk Protista (Protista algae); Cyanophyta termasuk Monera.

  8. Algae mempunyai bermacam-macam bentuk tubuh:

    1. Bentuk uniseluler: bentuk uniseluler yang berflagela dan yang tidak berflagela.

    2. Bentuk multiseluler:

      1. a. koloni yang motil, b. koloni yang kokoid

      2. Agregasi: bentuk palmeloid, dendroid, dan rizopoidal.

      3. Bentuk filamentik: filamen sederhana, filamen bercabang, filamen heterotrikh, filamen pseudoparenkhimatik yang uniaksial dan multiaksial.

      4. Bentuk sifon/pipa.

      5. Pseudoparenkhimatik

  9. Reproduksi

    1. Vegetatif: fragmentasi, pembelahan sel, pembentukan hormogonia.

    2. Aseksual: pembentukan mitospora, zoospora, aplanospora, hipnospora, stadium pamela.

    3. Seksual: isogami, heterogami yang terdiri dari anisogami dan oogami, aplanogami, autogami.

  10. Pergantian keturunan

    1. Pergantian keturunan haplobiontik terdiri dari: pergantian keturunan yang haplontik dan diplontik.

    2. Pergantian keturunan yang isomorfik dan heteromorfik.


Divisi: Chlorophyta, Phaeophyta, Rhodophyta, Cyanophyta

I. Divisi Chlorophyta

Ciri-ciri

  1. Pigmen, khlorofil a dan b, santofil, dan karoten, khlorofil terdapat dalam jumlah yang banyak sehingga ganggang ini berwarna hijau rumput.

  2. Hasil fotosintesis berupa amilum dan tersimpan dalam khloroplas.

  3. Khloroplas berjumlah satu atau lebih; berbentuk mangkuk, bintang, lensa, bulat, pita, spiral dsb.

  4. Sel berinti sejati, satu atau lebih.

  5. Sel kembara mempunyai 2 atau 4 flagela sama panjang, bertipe whiplash.

  6. Dinding sel mengandung selulose.

  7. Bentuk talus/struktur vegetatif

    1. uniseluler motil/berflagela: Chlamydomonas sp.

    2. uniseluler nonmotil/kokoid: Chlorella sp.

    3. koloni motil (sel-sel dalam koloni mempunyai flagela) Volvox sp

    4. koloni nonmotil (kokoid ): Pediastrum sp., Hydrodictyon sp.

    5. palmeloid: Tetraspora sp.

    6. dendroid: Prasinocladus sp.

    7. berbentuk filamen: bercabang: Cladophora sp.

    8. tidak bercabang: Oedogonium sp., Spirogyra sp.

    9. heterotrikh: Coleochaeta sp., Stigeoclonium sp.

    10. berbentuk helaian/lembaran yang distromatik: Ulva sp.

    11. lembaran yang monostromatik: Monostroma sp.

    12. berbentuk silinder yang beruang di tengah: Enteromorpha

    13. berbentuk sifon/spnositik: Caulerpa sp., Codium sp.

Perkembangbiakan

  1. secara vegetatif: dengan fragmentasi talusnya

  2. secara aseksual: dengan pembentukan zoospora, aplanospora, hipnospora, autospora.

  3. secara seksual: isogami, Anisogami, oogami, aplanogami.

Chlorophyta dibagi menjadi 2 kelas, yaitu Chloropyceae dan Charophyceae
Menurut Smith (1955) Chlorophyceae dibagi menjadi 12 bangsa, yaitu: Volovocales, Tetrasporales, Ulothrichales, Ulvales, Schizogoniales (Prasiolales) Cladophorales, Oedogoniales, Zygnematales, Chlorococcales, Siphonales, Dasycladales dan Siphonocladales. Oleh beberapa penulis, Tetrasporales dan Volovocales sering disatukan menjadi satu bangsa, yaitu Volvocales dan Tetrasporales dianggap sebagai anak bangsa dan Volvocales. Dalam hal ini, mereka berpendapat bahwa kedua bangsa tersebut hanya mempunyai perbedaan kecil saja.

Tempat hidup

Sebagian besar ± 90% merupakan algae air tawar terdapat pula di tanah atau di dinding tembok yang lembab, di atas batang pohon dan dapat pula sebagai epifil (pada permukaan daun).

Charophycaea

  1. Tubuh merupakan talus yang tegak, beruas dan berbuku-buku dan bercabang. Cabang yang pertumbuhannya tak terbatas keluar dari buku-buku tersebut dan dari setiap buku keluar cabang yang pertumbuhannya terbatas, yaitu cabang lateral (filoid) yang letaknya melingkari buku tersebut. Tubuh ini sering diliputi oleh CaCO3.

  2. Reproduksi.

    1. secara seksual: dilakukan dengan oogami. Alat kelamin betina dikelilingi benang-benang steril yang letaknya melingkar hingga membentuk spiral. Alat kelamin jantan, terdiri dari satu sel, masing-masing anteridium disatukan dalam filamen yang uniseriate dan dibungkus oleh selubung yang terdiri dari 8 sel.

    2. secara vegetatif: dengan membentuk bintang-bintang amilum dan bulbus.

Dengan melihat struktur alat kelamin dan adanya stadium protenema dalam perkembangan zigot, struktur vegetatif dari tubuhnya, maka beberapa ahli mengatakan bahwa kedudukan Chara berada antara Thallophyta dan Bryophyta. Jenis-jenis yang masih hidup adalah Chara spp dan Nitella spp kesemuanya hidup di air tawar.

II. Divisi Phaeophyta
Hanya terdiri dari satu kelas : Phaeophyceae

Ciri-ciri

  1. Tubuh selalu berupa talus yang multiseluler yang berbentuk filamen, lembaran atau menyerupai semak/pohon yang dapat mencapai beberapa puluh meter, terutama jenis-jenis yang hidup di lautan daerah beriklim dingin.

  2. Set vegetatif mengandung khloroplast berbentuk bulat, bulat panjang, seperti pita; mengandung khlorofil a dan khlorofil c serta beberapa santofil misalnya fukosantin. Cadangan makanan berupa laminarin dan manitol. Dinding sel mengandung selulose dan asam alginat.

Reproduksi

Sel reproduksi yang motil baik zoospora ataupun zoogamet berflagela 2 buah, tidak sama panjang dan terletak dibagian lateral dari sel, bertipe whiplash dan tinsel. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan zoospora atau aplanospora. Reproduksi seksual dilakukan secara isogami, anisogami atau oogami.

Daur hidup

Jenis-jenis dari bangsa-bangsa dalam Phaeophyceae mempunyai daur hidup dengan pergantian keturunan, kecuali jenis-jenis dari bangsa Fucales. Ada tiga tipe pergantian keturunan, yaitu: isomorfik (Dictyola sp.), heteromorfik (Laminaria sp). Dan diplontik (Sargassum sp.)

Tempat hidup

Sebagian besar hidup di laut hanya ada beberapa jenis saja yang hidup di air tawar.

III. Divisi Rhodophyta
Hanya mempunyai satu kelas, yaitu Rhodophyceae.

Ciri-ciri

  1. Sel mempunyai dinding yang terdiri dari selulose dan agar atau karagen.
    Rhodophyceae tidak pernah menghasilkan sel-sel berflagela.

  2. Pigmen
    Khlorofil: terdiri dari khlorofil a dan d.
    Fikobilin: fikoeritrin dan fikosianin yang sering disebut pigmen aksesoris.
    - karoten
    Pigmen-pigmen tersebut terdapat dalam kloroplas

  3. Cadangan makanan berupa tepung flaridea dan terdapat diluar khloroplas.

  4. Talus
    Hampir semuanya multiseluler, hanya 2 marga saja yang uniseluler. Talus yang multiseluler berbentuk filamen silinder ataupun helaian. Pada dasarnya talus yang multiseluler, terutama yang tinggi tingkatannya terdiri dari filamen-filamen yang bercabang-cabang dan letaknya sedemikian rupa hingga membentuk talus yang pseudoparenkhimatik. Talus umumnya melekat pada substrat dengan perantaraan alat pelekat. Pada Rhodophyta yang tinggi tingkatannya ada 2 tipe talus: monoaksial dan multiaksial.

Reproduksi

Reproduksi secara vegetatif dilakukan dengan fragmentasi. Rhodopyceae membentuk bermacam-macam spora, karpospora (spora seksual), sporta, netral, monospora. Tetraspora, bispora, dan polispora.

Pergantian keturunan

Pada yang tinggi tingkatannya terdiri dari 2 tipe, yaitu bifasik dan trifasik.

  1. Bifasik: inti zigot langsung mengadakan meiosis; hingga menghasilkan karposporafit haploid yang tumbuh pada gametofitnya atau inti zigot membelah mitosis hingga membentuk karposporangium yang intinya diploid inti karposporangium mengadakan meiosis dan membentuk karpospora yang haploid. Karposporofit berada pada gametofit.

  2. Trifasik: inti zigot hanya membelah mitosis, membentuk karposporangium dengan karpospora yang diploid. Karposporofit terdapat pada gametofit, karpospora yang diploid tumbuh menjadi tetrasporofit yang diploid dan hidup bebas, tetrasporangium yang terbentuk intinya membelah meiosis dan menghasilkan 4 spora yang haploid (tertraspora). Tetraspora tumbuh menjadi gametofit. Gametofit dan tetrasporofit umumnya isomorfik.

Sabtu, 01 Januari 2011

kesejahteraan

DAMPAK POSITIF dan DAMPAK NEGATIF MIGRASI Serta USAHA PENANGGULANGANNYA



Migrasi atau perpindahan penduduk memepunyai dampak yang menguntungkan dan juga merugikan. Untuk itu, pada bagian ini akan kita bahas dampak positif dan dampak negatif dari jenis-jenis migrasi. Disamping itu kita juga akan membahas tentang bagaimana usaha-usaha penanggulangan dampak negatif.

Migrasi terdiri dari migrasi Internasional dan migrasi Nasional. Masing-masing jenis migrasi ini memiliki dampak yang berbeda. Demikian pula halnya migrasi Nasional, terbagi pula atas beberapa macam, dan masing-masing migrasi mempunyai dampak tersendiri. Di bawah ini kita akan lihat dampak positif dan dampak negatif dari masing-masing jenis migrasi.

a. Dampak Positif dan Negatif Migrasi Internasional serta upaya Penanggulangannya

Imigrasi yaitu perpindahan penduduk masuk ke dalam suatu Negara. Contoh, masuknya orang-orang Cina, Arab, India ke Indonesia. Perlu diketahui hal ni dilihat dari pihak Indonesia.
# Dampak Positif Imigrasi
1}. Bertambahnya jumlah tenaga ahli yang berasal dari para imigrasi asing, terutama Negara maju yang bekerja di Indonesia.

2}. Masuknya modal asing sehingga dapat mempercepat proses pembangunan karena para imigran tersebut menanamkan modalnya di berbagai bidang seperti industri, pertambangan, perkebunan, dan sebagainya.

3}. Tercapainya alih teknologi dari tenaga asing kepada tenaga kerja Indonesia yang diharapkan dapat berjalan dengan baik.

4}. Bertambahnya rasa solidaritas antarbangsa. Adanya orang-orang asing yang tinggal di Indonesia, akan memudahkan kita untuk bergaul dan mengenal mereka secara langsung sehingga timbul suatu rasa kebersamaan dengan mereka.

5}. Berkurangnya jumlah, pertambahan, dan tingkat kepadatan penduduk di Negara asal para imigran.

6}. Mengalirnya inventasi dari luar negeri ke dalam negeri karena mereka yang berimigrasi biasanya mengirimkan penghasilannya ke Negara asalnya.

7}. Berkurangnya penggangguran di Negara asal para imigran dan bertambahnya wawasa pengetahuan para imigran.

8}. Meningkatnya hubungan persahabatan di antara penduduk kedua Negara.

9}. Meningkatnya pendapatan pemerintah krena para imigran merupakan salh satu sumber pajak bagi Negara.

10}. Berkurangnya kerawanan social dan kerawanan keamanan di Negara asal para imigran sebagai dampak berkurangnya penggangguran.

# Dampak Negatif Imigrasi
1}. Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya bangsa , bila daya tangkal didalam negeri lemah, dapat merusak budaya kita. Contohnya , pergaulan bebas yang merupakan budaya barat , telah banyak dicontoh oleh masyarakat kita , kususnya generasi muda . Pada hal budaya tersebut tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia . Untuk mengatasi dampak negatif seperti ini , kita harus memperkuat budaya bangsa agar tidak terpengaruh budaya luar .
2} Masuknya para imigran yang bertujuan tidak baiseperti pengedar narkoba , bertujuan politik , memata – matai , dan sebagainya . Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan ketahanan nasional yang tinggi .

3} Munculnya kecemburuan social antara tenagqa kerja asimg dengan tenaga kerja dalam negeri . Untuk itu kita harus mampu meningkatkan kemampuan dan keterampilan bangsa kita sehingga mampu bersaing dengan tenaga asing .

4}. Meningkatnya jumlah, pertambahan, dan tingkat kepadatan penduduk di Negara tujuan pra imigran.

5}. Meningkatnya kerawanan keamanan dan keraweanan social di Negara tujuan para imigran sebagai dampak dari meningkatnya penggangguran.

6}. Terjadinya benturan budaya antara para imigran dengan penduduk Negara setempat.

7}. Meningkatnya pelanggaran hokum di Negara tujuan atau Negara asal para imigran yang disebabkan banyaknya para imigran illegal (keberangkatannya tidak melalui proses yang seharusnya).
8}. Terganggunya hubungan baik antar Negara asal para imigran dengan Negara tujuan para imigran. Contoh, terjadinya penganiayaan para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Negara-negar, seperti di Saudi Arabia, Malaysia, dan lain-lain.

9}. Tersebarnya penyakit tertentu di Negara tujuan para imigran yang ditularkan para imigran.

10}. Meningkatnya pengangguran di Negara tujuan para imigran.

Untuk menanggulangi dampak negatif dari imigrasi tersebut di atas, di antaranya bisa dilakukan hal-hal sebaagi berikut:

1}. Pembangunan komunikasi yang lebih intensif di antara para imigran dengan penduduk Negara setempat dalam rangka menghindari terjadinya benturan budaya.

2}. Pelatihan para calon TKI (Tenaga Kerja Indonesia) sebelum diberangkatkan ke luar negeri, di antaranya dalam rangka mengenalkan budaya Negara tujuan kepada para calon TKI guna menghindari terjadinya benturan budaya.

3}. Pengawasan yang lebih intensif terhadap para TKI, baik oleh pemerintah Negara asal para imigran maupun pemerintah setempat agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Contohnya, penganiayaan yang dapt mengganggu hubungan baik di antara kedua Negara.
4}. Pencegaahn masuknya para imigran yang illegal oleh kedua Negara.

5}. Pemeriksaan kesehaatn dan pengkarantinaan yang lebih baik lagi para calon imigran untuk mencegah mewabahnya penyakit tertentu di Negara tujuan para imigran.

Emigrasi yaitu perpindahan penduduk dari suatu Negara menuju ke Negara lain. Contoh, perpindahan orang-orang Inggris menuju ke Australia. Hal ini ditinjau dari pihak Inggris.
# Dampak Positif Emigrasi
1}. Meningkatkan pendapatan orang-orang Indonesia yang bekerja di luar negeri karena upah buruh di Negara tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan di Indonesia.

2}. Mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap tenaga-tenaga ahli dari luar negeri karena pendidikan yang dijalani para mahasiswa di luar negeri mampu diterapkan di Indonesia.

3}. Memperkenalkan Indonesia kepada dunia melalui tenaga kerja, mahasiswa, dan sebagainya yang berada di luar negeri.

4}. Terjadinya penurunan jumlah, pertumbuhan, kepadatan, dan penggangguran di Negara asal para emigran.

5}. Wawasan pengetahuan penduduk kedua negara bertambah.

6}. Mengalirnya investasi dari Negara tujuan para emigran ke Negara asal para emigran karena penghasilan mereka dikirimkan ke Negara asal.

7}. Berkurangnya kerawanan social dan keamanan di Negara asal paar emigrant sebagai dampak dari menurunnya tingkat pengangguran.

8}. Meningkatnya pendapatan kedua Negara karena biasanya paar emigran suka dijadikan sebagai objec pajak.

9}. Meningkatnya hubungan baik di antara kedua Negara.

# . Dampak negatif Emigrasi
1}. Tidak terpenuhinya jumlah tenaga ahli Indonesia karena lebih memilih bekerja di luar negeri bahkan tidak ingin bekerja kembali ke Indonesia .

2}. Buruknya citra Indonesia akibat emigran yang tidak baik .

3}. Terjadinya benturan budaya antara para emigran dengan pendudduk Negara setempat.

4}. Terjadinya peningkatan jumlah, pertambahan, kepadatan, dan pengangguran di Negara tujuan para emigran.

5}. Terjadinya peningkatan kerawanan social keamanan di Negara tujuan para emigran sebagai dampak dari peningkatan pengangguran.
6}. Terganggunya hubungan baik di antaar kedua Negara disebabkan ulah para emigran yang merugikan Negara tujuan.

7}. Mewabahnya suatu jenis penyakit tertentu yang ditularkan para emigran yang merugikan Negara tujuan.

8}. Adanya para emigran yang suka dijadikan kaki tangan para pengedar barang-barang haram, seperti narkotika, ganja, dan lain-lain.

Upaya-upaya yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi hal tersebut, di antaranya adalah sebagai berikut:

1}. Menjalin komunikasi yang lebih intensif antara penduduk kedua negaar untuk menghindari terjadinya benturan budaya.

2}. Memberikan peralatan yang lebih baik kepada calon emigran agar mereka menjadi emigran yang baik di Negara tujuan sehingga bisa mencegah terganggunya hubungan baik di antara kedua Negara.

3}. Meningkatnya pemeriksaan kesehatan dan melakukan karantina bagi para calon emigran guna mencegah mewabahnya penyakit tertentu di Negara tujuan para emigran.

4}. Pemeriksaan yang lebih intensif terhadap para calon emigran, baik sebelum berangkat dari Negara asal maupun saat datang di negaratujuan untuk mencegah terjadinya peredaran barang-barang haram.
b. Dampak Positif dan Negatif Migrasi Nasional serta upaya Penanggulangannya

Migrasi Nasional yang terjadi di dalam negeri telah banyak memberikan dampak positif di berbagai aspek. Beberapa dampak positif dari migrasi Nasional adalah sebagai berikut:

Transmigrasi ialah perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain dalam wilayah satu Negara.
# Sebab-sebab Transmigrasi
1}. Penduduk Indonesia tidak merata.

2}. Di daerah asal penduduknya sangat padat sehingga lapangan kerja tidak seimbang, terutama di bidang pertanian.

3}. Daerah lainnya yaitu Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian daerahnya luas tetapi penduduknya hanya sedikit.

# Dampak Positif Transmigrasi
1}. Termanfaatkannya lahan-lahan pertanian yang disebabkan oleh datangnya transmigran ke daerah-daerah yang kekurangan tenaga kerjauntuk mengolah lahan yang masih luas.

2}. Meningkatnya taraf hidup para transmigran. Penduduk yang ditransmigrankan yang sebelumnya hidup dalam kemiskinan di daerah asalnya, di daerah transmigran kehidupan mereka dapat lebih baik karena tersedia lahan untuk diolah.

3}. Berkurangnya penggangguran, terutama bagi mereka yang ditransmigrankan, hal ini karena di daerah asalnya mereka mengalami kesulitan memperoleh lapangan kerja, sedangkan di daerah transmigrasi tersedia lapangan kerja yang luas, khususnya di bidang pertanian.
4}. Meningkatkan produksi, terutama di bidang pertanian. Hal ini disebabkan daerah-daerah yang selama ini memiliki lahan kosong yang luas, dengan datangnya transmigran lahan-lahan tersebut diolah menjadi lahan pertanian yang produktif. Perluasan perkebunan sawit, karet, coklat di berbagi daerah di Indonesia sebagian di antaranya dapat terlaksana dengan adanya transmigrasi.

5}. Terjadinya pemerataan penduduk dengan dilaksanakannya pemindahan transmigran ke daerah-daerah yang penduduknya masih jarang.

6}. Meningkatnya kesejahteraan penduduk, baik yang dipindahkan maupun yang didatangi.

7}. Meningktkan kegiatan pembangunan di daerah tujuan para transmigran karena bertambahnya tenaga kerja untuk pembangunan.

8}. Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa karena akan terjadi pembauran antara transmigran dengan penduduk.

9}. Terjadinya peningkatan pertahanan dan keamanan nasional karena setiap wilayah berpenduduk secara merata. Penduduk merupakan modal utama pembangunan pertahanan dan keamanan.

10}. Menghemat sumber-sumber kehidupan di daerah-daerah asal para transmigran, seperti Pulau Jawa, Pulau Madura, dan Pulau Bali.

# Dampak Negatif Transmigrasi
1}. Dana yang di perlukan untuk transmigrasi sangat besar sehingga banyak menghasilkan keuangan Negara.

2}. Terjadinya kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dan para transmingan. Bila hal ini tidak di antisipasi secara baik, pada akhirnya dapat menimbulkan konflik antar masyarakat, hal ini tentunya tidak kita kehendaki.

3}. Buruknya citra transmigrasi yang di sebabkan oleh beberapa orang dari transmigran tidak batah di tempat tingal yang baru dan kembali lagi ketempat asalnya.

4}. Ketidak seimbangan luas lahan yang tersedia dengan jumlah orang transmingrasikan. Jumlah orang yang di transmingasikan ada kalanya melebihi kemampuan lahan untuk menampung transmingran. Hal ini menyebabkan kegagalan dalam pelaksanaan transmigrasi, dan dana yang di keluarkan menjadi sia – sia.

5}. Penduduk setempat harus dilibatkan dalam berbagi program yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan.

6}. Untuk menghindari benturan budaya bisa dilakukan melalui pembangunan komunikasi yang lebih intensif antara para transmigran.

Untuk mengatasi dampak negatif dari transmigrasi, diperlukan berbagai upaya yang dapat dilakukan antara lain:

1}. Penerapan transmigrasi spontan atau swakarsa, karena pada transmigrasi spontan biaya – biaya di tanggung oleh para transmigrasi sendiri sedangkan pemerintah hanya menyediakan fasilitas berupa lahan garapan. Hal ini untuk memperkecil biaya yang di keluarkan oleh pemerintah.

2}. Pemberian penyuluhan dan bantuan yang hampir sama kepada masyarakat setempat di daerah transmigrasi. Hal ini untuk menghidari kecemburuan social yang akhirnya dapat memicu konflik horizontal antara masyarakat setempat dengan transmigran.

3}. Penyeleksian yang ketat bagi penduduk yang akan di transmigrasikan benar – benar telah siap mental maupun fisik.

4}. Penyiapan lahan transmigrasi dengan baik serta sesuai pula dengan jumlah penduduk yang di transmigrasikan.

5}. Menjalin komunikasi yang lebih intensif antara penduduk kedua Negara untuk menghindari terjadi benturan budaya.

6}. Memberikan peralatan yang lebih baik kepada para calon emigran yang baik di Negara tujuan sehingga bisa mencegah terganggunya hubungan baik di antara kedua Negara.
7}. Meningkatkan pemeriksaan kesehatan dan melakukan karantina bagi paracalon emigran guna mencegah wabah penyakit tertentu di Negara para tujuan emigran.

8}. Pemeriksaan yang lebih intensif terhadap calon emigran, baik sebelum berangkat dari Negara asal maupun saat datang di Negara tujuan untuk mencegah terjadinya peredaran barng-barang haram.

# Sejarah Transmigrasi dan Perkembangannya

a. Pada zaman penjajahan Belanda digunakan istilah kolonisasi

Tujuan transmigrasi pada waktu itu ialah:
1}. Memperoleh tenaga buruh dengan upah yang murah.
2}. Mengurangi kepadatan penduduk di pulau Jawa.
3}. Yang dipindahkan petani dari pulau Jawa.

Pada mulanya perpindahan ditujukan ke Pulau Sumatera di daerah perkebunan. Daerah Sumatera yang merupakan daerah transmigrasi yang pertama yaitu gedung Tataan dan Sukadana. Perpindahan penduduk pada waktu itu berlangsung mulai tahun 1905-1940.

Menjelang datangnya Jepang ke I ndonesia rencana transmigrasi yang diselenggarakan oleh pemerintah Belanda tersebut terhenti.

b. Transmigrasi pada zaman Jepang

Tujuan transmigrasi pada zaman Jepang ialah untuk kepentingan Jepang terutama untuk kepentingan perang dan dalam bentuk kerja paksa.

c. Transmigrasi pada zaman Kemerdekaan

Setelah kita merdeka transmigrassi dilanjutkan dan dalam bentuk yang lain.Sebelum berangkat para transmigran mendapat bimbingan sehingga di tempat yang baru dapat meningkat taraf hidupnya menjadi lebih baik.

Perencanaan dan pelaksana transmigrasi ialah pemerintah, dan demi keperluan seluruh rakyat di kawasan Indonesia. Oleh karena itu tujuan transmigrasi lain dengan pemindahan penduduk pada zaman penjajahan Belanda dan zaman Jepang.

Tujuan transmigrasi pada saat ini ialah:
1}. Mengurangi jumlah penduduk di Jawa.
2}. Menyebarkan penduduk secara merata.
3}. Mengisi daerah luar Jawa yang jarang penduduknya.
4}. Meningkatkan kesejahteraan rakyat.
5}. Memperkukuh persatuan bangsa.
6}. Untuk pembauran suku-suku di Indonesia.
7}. Untuk memperbesar pertahanan Negara.

Syarat-syarat untuk bertransmigrasi:
1}. Warga Negara Indonesia asli.
2}. Sudah menikah secara sah.
3}. Berkelakuan baik.
4}. Sehat jasmani dan rohani.
5}. Tidak tersangkut G.30.S/PKI.
6}. Usia kepala keluarga antara 18-45 tahun.
7}. Bagi seorang istri tidak dalam keadaan hamil tua.
8}. Mempunyai bakat/keterampilan misalnya petani, tukang, pendidikan, dan lain-lain.
9}. Usia anggota keluarga yang mengikuti minimum 6 bulan maksimum 50 tahun.

Pemerintah juga menetapkan peraturn bagi orang yang ditransmigrasikan berdasarkan taat urutan kepentingannya.

Dapun urutan tersebut adalah sebagai berikut:
1}. Para petani yang tidak mempunyai sawah atau tanah garapan milik sendiri.
2}. Para petani yang mempunyai tanah garapan kurang dari 1 ha.
3}. Buruh tani yang menghendakitanah pertanian atau tanah garapan.
4}. Siswa yang telah lulus pendidikan kejuruan petani, misalnya Sekolah Pertanian, Latihan Pertanian, Kursus Pertanian.
5}. Purnawirawan ABRI yang siap disalurkan ke masyarakat untuk ditransmigrasikan.
6}. Pengungsi karena bencana alam.

Kita mengenal beberapa transmigrasi, antara lain:
1}. Transmigrasi Umum

Yang dimaksud transmigrasi umum yaitu transmigrasi yang dilaksanakan dan dibiayai pemerintah untuk memindahkan penduduk secara umum. Dasar dari transmigrasi umum ini ialah karena keadaan ekonomi di daerah asalnya yang kurang baik.

Mereka yang mengikuti transmigrasi umum, setelah tiba di daerah tujuan mendapat tanah pertanian seluas 2 ha, rumah, bibit tanaman serta diberi jaminan makan untuk jangka waktu delapan bulan.

2}. Transmigrasi Spontan
Transmigrasi spontan terjadi atas inisiatif penduduk sendiri dan segala jenis biaya tanggungan sendiri. Sedang pemerintah hanya menyediakan bantuan berupa fasilitas. Jenis transmigrasi ini sewaktu-waktu dapat saja kembali ke daerah asalnya jika dirasa tidak betah.

3}. Transmigrasi Lokal

Transmigrasi local merupakan perpindahan penduduk dalam satu daerah saja. Pindahnya bersifat setempat. Misalnya dari satu provinsi ke provinsi yang lain, dan bahkan mungkin terjadi dalam satu provinsi.

4}. Transmigrasi Sektoral

Transmigrasi sektoral merupakan perpindahan petani teladan yang dibiayai oleh Departemen Transmigrasi, Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah tujuan transmigrasi.

5}. Transmigrasi Padat Karya

Yang dimaksud transmigrasi padat karya yaitu suatu transmigrasi dari daerah yang berpenduduk padat dengan tujuan untuk bekerja di daerah pembangunan setempat yang banyak menyerap tenaga kerja.

6}. Transmigrasi Swakarya

Pada transmigrasi swakarya para transmigrasi mendapat tugas membuka hutan sendiri. Sedang Jawatan Transmigrasi yang menanganinya memberi jaminan untuk hidup beberapa bulan. Dengan demikian para transmigrasi ikut ambil bagian dalam pembukaan hutan.

7}. Transmigrasi Bedol Desa

Dalam transmigrasi bedol desa dilaksanakan dengan memindah penduduk dari suatu desa beserta kerawat desa secara lengkap. Setibanya di tempat tujuan transmigrasi lalu mendirikan desa kembali dengan susunan seperti desa asalnya.

Terjadinya transmigrasi bedol desa antara lain:
a. Karena adanya bencana alam.
b. Karena kelaparan (karena daerah tandus).
c. Karena proyek pemerintah yang sifatnya untuk kepentingan umum.

8}. Transmigrasi Anggota ABRI

Dengan transmigrasi anggota ABRI dimaksudkan transmigrasi yang pelaksanaannya dirintis oleh anggota ABRI.

9}. Transmigrasi Keluarga

Transmigrasi keluarga sifatnya memindahkan penduduk oleh para keluarga transmigran yang masih di daerahnya.

Dalam masa pembangunan ini jumlah orang yang ditransmigrasikan makin meningkat. Hal ini tidak lepas dari adanya kesulitan hidup, lebih-lebih bagi petani kecil maupun buruh tani yang tidak memiliki tanah pertanian.
Dengan adanya penerangan yang semakin baik bagi para petani makin menyadari akantujuan transmigrasi. Sebab lain yang mendorong gairah untuk bertransmigrasi yaitu stabilitas keamanan di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia serta kesadaran penduduk kan adanya fasilitas dan pelayanan yang baik dari pemerintah. Dan tak kurang pentingnya timbulnya kerja sama antara lembaga pemerintah.

Meningkatkan jumlah transmigrasi tak lepas dari usaha pemerintah dalam mensukseskan transmigrasi. Usaha-usaha itu meliputi penyuluhan bagi para transmigran sebelum berangkat ke tempat tujuan yang berkaitan dengan tempat yang baru nanti.

Sebelum para transmigran diberangkatkan Jawatan Transmigrasi lebih dahulu mengadakan perencanaan yang matang di daerah transmigrasi, terutama yang berhubungan dengan keamanan, keadaan tanah, transportasi, kesehatan, dan lain-lain.

Bantuan pemerintah yang sangat mendudkung keberhasilan tersebut yaitu berupa bahan makan, perumahan serta kebutuhan hidup yang lain sebelum para transmigran dapat mandiri di tempat permukiman transmigran.

Didaerah transmigrasi para transmigran diberi kegiatan berupa berbagai usaha yang dapat menunjang kesejahteraan hidupnya. Berbagai usaha itu meliputi pembinaan pendidikan, kesehatan, pembinaan rohani, membentuk organisasi social dan berbagai usaha pertanian maupun industri kecil (industri rakyat) yang tentu saja harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat.

Usaha transmigrasi tentu membawa keuntungan. Yang merasakan keuntungan ada tiga pihak, yaitu:
~* Yang pertama tentu saja para transmigran sendiri. Mereka mempperoleh kesempatan kerja yang lebih luas, dan sekaligus dapat merencanakan hari depan yang lebih baik bagi keluarganya.

~* Yang kedua daerah yang menerima para transmigran. Daerah ini menerima tenaga kerja yang sangat diperlukan dalam masa pembangunan. Kita harus ingat wilayah Indonesia yang luas ini masih banyak daerah yang jarang penduduknya, sedang daerah asal transmigran penduduknya padat.

~* Yang ketiga ialah daerah asal para transmigran. Di daerah ini kepadatan penduduk berarti berkurang, yang dengan sendirinya fasilitas untuk kehidupan juga agak berkurang tanah pemukiman yang ditinggalkan mungkin dapat digunakan untuk proyek yang hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat yang lebih luas atau dapat memenuhi hajat hidup orang banyak.



Urbanisasi ialah perpindahan penduduk dari desa menuju ke kota.
# Sebab-sebab Urbanisasi
1}. Di kota banyak lapangan kerja sedang di desa tergantung pada pertanian saja.

2}. Di desa kurang sarana pendidikan, sedang di kota labih banyak kesempatan untuk memperluas pengetahuan.

3}. Di desa kurang hiburan, di kota banyak hiburan dan fasilitas kesehatan di desa masih kurang.

4}. Fasilitas hidup di kota cukup memadai misalnya: penerangan listrik, air ledeng, ongkos transport relatif murah.

# Dampak Positif Urbanisasi
1}. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kerja di kota. Kota memerlukan banyak sekali tenaga kerja di bidang industri, transportasi, perdagangan jasa, dan lain-lain. Dengan adanya urbanisasi kebutuhan tenaga kerja dengan sendirinya dapat terpenuhi.

2}. Meningkatnya aktifitas perekonomian kota. Kota bertambah ramai, perdagangan semakin meningkat, kehidupan di kota semakin berkembang dengan banyaknya pendatang-pendatang baru dari luar kota.

3}. Meluasnya kesempatan membuka usaha-usaha baru. Dengan meningkatnya jumlah penduduk kota, diperlukan banyak fasilitas untuk melayani kebutuhan masyarakat sehingga kesempatan membuka usaha baru terbuka lebar seperti usaha bengkel, transportasi, warung, tukang pangkas rumput, dan sebagainya.

4}. Meningkatnya tingkat kesejahteraan penduduk desa yang berurbanisasi ke kota. Orang-orang desa yang telah berhasil di kota, banyak di antara mereka yang mengirimkan sebagian dari penghasilannya ke desa untuk inventasi maupun untuk membangun desanya. Hal ini berarti urbanisasi dapat membawa dampak positif bagi pembangunan desa.

5}. Dapat meningkatkan taraf hidup keluarga yang ditinggalkan di desa. Jumalah penduduk desa yang sebelumnya tidak sebanding dengan lapangan kerja yang ada, dengan urbanisasi jumalah penduduk desa semakin berkurang. Denagn demikian penduduk yang tinggal di desa, dapat lebih mudah bekerja, misalnya dengan mengelolah lahan yang ada.

6}. Terjadinya percampran antara budaya desa dan kota sehingga antara orang desa dan orang kota akan saling menyerap kebudayaan yang baik di antara keduanya.

7}. Terjadinya hubungan kekeluargaan yang lebih erat antara orang desa dengan orang kota.

8}. Kota mendapatkan pasokan tenaga kerja yang murah untuk pembangunan, teutama untuk tenaga kasar yang biasanya enggan dikerjakan penduduk kota.

9}. Mengurangi pengangguran dan kepadatan penduduk di desa.
Urbanisasi pada awalnya memang baik dan berdampak positif, akan tetapi urbanisasi yang terus menerus berlangsung dapat menyebabkan jumlah penduduk kota meningkat dengan cepat. Di Negara – Negara maju yang merupakan Negara industri, proses urbanisasi sudah berlangsung sejak lama sedangkan di Negara – Negara berkembang dan Negara terbelakang proses urbanisasi baru di mulai pada pertengahan abad ke – 20 sampai sekarang.

Urbanisasi yang terus berlanjut menyebabkan jumlah penduduk kota semakin padat dan sesak. Pertumbuhan jumlah kota yang sebagian berasal dari urbanisasi, telah menimbulkan berbagai masalah yang merupaakn dampak negatif dari urbanisasi antara lain:

Dampak negatif urbanisasi terbagi dua yaitu dampak negatif bagi desa yang ditinggalkan dan dampak negatif urbanisasi bagi kota yang didatangi.

#. Dampak negatif urbanisasi bagi desa yang ditinggalkan, diantaranya adalah sebagai berikut:

1}. Terhambatnya pembangunan desa karena desa kekurangan tenaga kerja. Biasanya, orang-orang muda yang pindah ke kota merupakan orang-orang muda yang berpendidikan dan sangat dibutuhkan potensinya untuk membangun desa.

2}. Akibat dari yang pertama di atas akan berdampak lebih lanjutterhadap menurunnya produktifitas sector pertanian yang menjadi tumpuan hidup sebagian besar masyarakat desa.
3}. Masuknya budaya kota yang kurang baik ke desa, seperti mabuk-mabukan, pergaulan bebas, dan lain-lain.

#. Dampak negatif urbanisasi bagi kota yang didatangi, di antaranya adalah sebagai berikut:

1}. Meningkatnya kerawanan keamanan di kota karena semakin merajalelanya kejahatan, seperti pencopetan, penodongan, pencurian, dan lain-lain. Hal ini bisa saja disebabkan karena penduduk desa yang pindah ke kota gagal mencari pekerjaan di kota sehingga menjadi penggangguran. Orang pengangguran biasanya cukup mudah tergoda untuk berbuat kejahatan.

2}. Terjadinya kemacetan lalu lintas, ketidak seimbangan antara pengguna jasa angkutan dengan jumlah angkutan, dan meningkatnya kecelakaan lalu lintas. Hal ini bisa disebabkan karena terjadinya ketidak seimbangan antara pertambahan penduduk dengan pertambahan sarana dan prasarana transportasi. Pertambahan penduduk sebagai akibat dari transportasi. Pertambahan pendududk sebagai akibat dari urbanisasi, jauh lebih cepat daripada pertumbuhan sarana dan prasarana transportasi.

3}. Meningkatnya kerawanan social disebabkan karena meningkatnya jumlah pengemis, gelandangan, para pengamen jalanan, wanita para pekerja seks komersial, dan lain-lain. Hal ini bisa diakibatkan oleh banyaknya penduduk desa yang pindah ke kota dan tidak berhasil mendapatkan pekerjaan yang layak di kota.

4}. Meningkatnya permasalahan lingkungan karena banyaknya gubuk-gubuk liar dan daerah pemukiman kumuh yang sangat menganggu keindahan, kenyamanan, dan kebersihan kota.

5}. Semakin meningkatnya penganguran di kota dan semakin tingginya tingkat kepadatan di kota.

# Terhadap Desa

Pada umumnya, orang yang pergi ke kota adalah yang mempunyai keterampilan dan yang akan melanjutkan pendidikan. Urbanisasi akan berpengaruh besar terhadap mutu penduduk desa karena hal-hal berikut:

1}. Tenaga terampil di desa berkurang dengan berpindahnya tenaga terampil ke kota.

2}. Orang-orang desa berurbanisasi ke kota untuk melanjutkan pendidikan enggan kembali sehingga desa kekurangan tenaga terdidik.

3}. Penduduk yang tinggal di desa kebanyakan orang-orang tua karena pemuda-pemudanya banyak yang berurbanisasi ke kota sehingga produktivitasnya menjadi rendah.


Urbanisasi mempunyai dampak yang tidak menguntungkan, baik bagi desa yang ditinggalkan maupun kota yang didatangi, oleh karena itu, kita perlu memikirkan upaya-upaya penanggulangannya. Upaya-upaya menanggu langi urbanisasi, antara lain adalah sebagai berikut:

1}. Mempersulit peraturan proses perpindahan dari desa ke kota.

2}. Meningkatkan pelaksanaan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) di desa agar masyarakat merasa lebih terjamin keamanannya dan betah tinggal di desa.

3}. Pembangunan sarana yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat desa, seperti Koperasi Unit Desa dan pembangunan sarana irigasi.

4}. Menggalakkan program Keluarga Berencana untuk menekan laju pertumbuhan penduduk desa.

5}. Peningkatan fasilitas kehidupan masyarakat desa, seperti telepon, sarana angkutan, jalan, sarana kesehatan, sarana pendidikan, danlain-lain.

6}. Menerapkan system desentralisasi dalam pelaksanaan pembangunan.. maksudnya, kegiatan pembangunan tidak terpusat di kota-kota besar saja, melainkan tersebar di daerah-daerah sekitarnya. Masyarakat desa yang mencari pekerjaan tidak usah datang ke kota-kota besar.

7}. Memperlancar lalu lintas dn perhubungan antara desa dengan kota agar orang desa yang bekerja di kota tidak usah menetap di kota.

8}. Pembangunan industri diusahakan sampai ke daerah-daerah (desentralisasi industri).

9}. Peningkatan pendapatan masyarakat desa melalui intensifikasi pertanian dan pengembangan industri kecil.

10}. Pemabngunan jaringan jalan sampai ke desa-desa sehingga hubungan antara desa dan kota menjadi lancar.

11}. Membangun jaringan listrik di wilayah pedesaan, dan sebagainya.
c. Dampak Positif dan Negatif Ruralisasi serta upaya Penanggulangannya.

# Dampak Positif Ruralisasi
1}. Apabila penduduk kota yang pindah ke desa merupakan tenaga terdidik, dapat menjadi pendorong pembaharuan di desa.

2}. Tenaga terampil yang pindah dari kota ke desa, dapat membantu kekurangan tenaga terampil di desa.
3}. Pendudduk kota yang telah memiliki modal, apabila pindah ke desa dapat mengembangkan usahanya di desa sehingga akan mendorong kemajuan perekonomian di desa.

4}. Berkurangnya tingkat pengangguran di kota.

5}. Masuknya investasi ke desa karena masyarakat desa yang berhasil hidup di kota kemungkinan besar akan menginvestasikan hasil usahanya di desa.

6}. Masuknya budaya kota yang baik dalam budaya masyarakat desa, seperti menghargai waktu, kemandirian, dan lain-lain.

7}. Kerawanan keamanan di kota bisa berkurang karena tingkat pengangguran semakin berkurang.
8}. Peermasalahan lingkungan di kota semakin berkirang karena semakin berkurangnya gubuk-gubuk liar, lingkungan permukiman kumuh, dan lain-lain.

9}. Kemacetan lalu lintas dan kerawanan di kota semakin berkurang.

10}. Semakin rendahnya tingkat kepadatan penduduk kota.

# Dampak Negatif Ruralisasi
1}. Meningkatnya penggangguran desa.

2}. Masuknya budaya kota yang kurang baik ke desa.

3}. Tingkat kepadatan penduduk desa bisa bertambah sehingga semakin mempersempit kepemilikan lahan pertanian. Padahal, sampai saat ini pertanian masih menjadi sumber kehidupan terbesar pendudduk desa.

4}. Dengan bertambahnya penduduk desa mengakibat kan bertambahnya tuntunan akan fasilitas kehidupan, seperti sarana pendidikan, sarana kesehatan, dan lain-lain. Jika tuntutan tersebut tidak terpenuhi akan mengakibatkan menurunnya kualitas pendidikan, kualitas kesehatan, dan lain-lain.

Upaya-upaya penanggulangan dampak negatif dari ruralisasi, antara lain dalah sebagai berikut:

1}. Memperluas lapangan kerja di desa dengan cara membangun pertanian terpadu, seperti bersawah sambil beternak.

2}. Peningkatan program Keluarga Berencana (KB) di desa.

3}. Peningkatan fasilitas kehidupan di desa, seperti penambahan sarana-sarana pendidikan, sarana kesehatan, dan lain-lain.

4}. Pencegahan masuknya budaya kota yang kurang baik melalui lembaga-lembaga keagamaan atau pendidikan.


d. Dampak Positif dan Negatif Remigrasi serta upaya Penanggulangannya

Remigrasi adalah pulangnya para emigran ke Negara asal. Remigrasi dasarnya ialah karena panggilan dan tradisi dari leluhurnya. Contoh, orang Jawa yang di rantau kalau sudah tua ingin kembali ke kampong halamannya dan orang Cina pulang ke tanah leluhurnya yaitu negeri Cina.

Oleh karena itu, orang yang melakukan remigrasi pada hakekatnya sudah melakukan dua jenis kegiatan, yaitu imigrasi dan emigrasi. Mengenai dampak positif, dampak negatif, dan upaya-upaya penanggulangan dampak negatif remigrasi, silahkan kalian telaah kembali mengenai imigrasi maupun emigrasi. Hanya saja, remigrasi ini memang tidak sama persis, sebagai contoh:
a. Dampak positif remigrasi, di antaranya adalah dapat berkumpulnya kembali keluarga yang terpisah.
b. Mereka yang beremigrasi dapat menularkan pengalaman dan pengetahuannya yang di dapat di Negara lain kepada orang lain.

  • Forentisme
Forentisme yaitu perpindahan penduduk yang bersifat sementara karena tugas (pekerja).
Misalnya: orang mempunyai rumah di luar kota tetapi bekerja di kota. Setelah selesai tugai ia pulang.

  • De-Urbanisasi
De-urbanisasi ialah perpindahan penduduk dari kota menuju ke tepi kota.
Hal ini dilakukan karena di kota dianggap sudah terlalu penuh sesak dan udara sudah tida