Rabu, 14 Desember 2011

makalah Vitamin

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Dewasa kini, kita sering mendengar berbagai macam penyakit yang timbul di tengah masyarakat. Bahkan ada yang sampai menyebabkan kematian karena tidak dapat disembuhkan lagi. Sebenarnya hali itu merupakan hanya persoalan pola makan. Salah satu yang sering terlupakan oleh masyarakat adalah vitamin. Vitamin adalah bahan tambahan makanan yang sering kali diabaikan oleh masyarakat dalam menyiapkan makanan. Padahal vitamin merupakan sesuatu yang sangat penting dalam tubuh karena dapat mencegah berbagai penyakit. Selain itu kekurangan vitamin dapat menyebabkan berbagai penyakit.
Vitamin tidak dapat dibentuk oleh tubuh sehingga harus diperoleh dari luar seperti sayur-sayuran, daging dan berbagai sumber makanan yang lain. Kini vitamin dikenal sebagai suatu kelompok senyawa organik yang tidak temasuk dalam golongan protein, karbohidrat maupun lemak


B. Tujuan

Adapun tujuan yang ingin di capai dari pewnulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan berbagai jenis-jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.
2. Menjelaskan manfaat – manfaat vitamin bagi tubuh.
3. Menjelaskan klasifikasi vitamin yang larut dalam lemak dan yang larut dalam air.



BAB II
PEMBAHASAN

Istilah vitamin atau vitamin mula-mula diutarakan oleh seorang ahli kimia Polandia yang bernama Funk, yang percaya bahwa suatu zat penangkal beri-beri yanglarut dalam air itu suatu amina yang vital, dan dari kata tersebut lahitlah istilah vitamine yang kemudian menjadi vitamin. Kini vitamin dikenal sebagai suatu kelompok senyawa organik yang tidak temasuk dalam golongan protein, karbohidrat maupun lemak. Dan terdapat jumlah yang kecil dalam bahan makanan tapi sangat penting peranannya bagi beberapa fungsi tertentu tubh untuik menjaga kelangsungan kehidupan serta pertumbuhan.
Vitamin merupakan suatu molekul organik yang sangat dibutuhkan tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi. Dalam bahan pangan hanya terdapat vitamin dalam jumlah yang relatif sangat kecil, dan terdapat dalam bentuk yang berbeda-beda. Diantaranya ada yang berbentuk provitamin atau calon vitamin (precursor) yang dapat diubah dalam tubuh menjadi vitamin yang aktif. Setelah diserap oleh tubuh, provitamin mengalami perubahan kimia sehingga menjadi bentuk yang aktif.

KLASIFIKASI

Hampir semua vitamin yang dikenal telah berhasil diidentifikasikan sejak tahun 1930. Vitamin tersebut pada umumnya dapat dikelmpokkan ke dalam dua golongan yang utama yaitu vitamin yang larut dalam lemak dan vitamin yang larut dalam air.



1. Vitamin yang Larut Dalam Lemak
Vitamin yang larut dalam lemak erat kaitannya dengan metabolism lipid. Pada umumnya tidak larut atau sedikit dalam air, dapat disimpan atau diekstreksikan dalam tubuh manusia pada jumlah tertentu hingga membuat manusia kurang sensitif bila suatu waktu terjadi gangguan pada asupan vitamin sehari-hari.
Vitamin yang larut dalam lemak banyak terdapat dalam daging ikan dan biji-bijian sumber minyak seperti kacang tanah, kacang kedelai dan sebagainya. Sekali diserap oleh tubuh vitamin-vitamin disimpan dalam hati atau jaringan-jaringan lemak.
Vitamin yang larut dalam lemak yaitu sebagai berikut:
a. Vitamin A
Vitamin A pada awalnya diperkenalkan sebagai substansi yang dibutuhkan dalam diet burung dan hewan untuk kesehatan mata yang baik dan penglihatan pada malam hari. Selain itu vitamin A merupakan jenis vitamin yang kurang aktif dan terdapat dalam bentuk :
 Vitamin A alkohol (retinol)
 Vitamin A aldehida (retinal)
 Vitamin A asam (asam retinoat)
 Vitamin A ester ( ester retinoil)
1) Ketersediaan
Vitamin A ditemukan pada hewani, ikan dan jaringan. Hati adalah sumber Vitamin A yang baik. Berbagai makanan hewani seperti susu,keju,kuning telur,hati dan berbagai ikan yang tinggi kandungan lemaknya merupakan sumber utama bagi retinol; demikian juga beberapa sayuran dan buah-buahan yang berwarna kuning atau merah , terutama wortel. Sedang sayuran hijau meskipun tergolong tidak tinggi kandungan vitamin A-nya, tetapi penting artinya sebagai sumber vitamin A bagi masyarakat di daerah pedesaan karena murah dan didapat secara lokal. Tingginya konsumsi provitamin A atau vitamin A saja sesungguhnya tidak cukup, bila tidak diikuti perbaikan status gizi. Dan sesungguhnya dengan mengkonsumsi sayur hijau, gizi lain yang dikandungnya dapat dimanfaatkan.

2) Sifat
Vitamin A mudah rusak karena pengaruh udara atau oksigen, cahaya dan panas. Kelembaban dan kadar air yang tinggi memperbesar kerusakan. Hal itu dapat dikurangi dengan menghilangkan oksigen atau kadar air dan memberikan antioksidan dengan cara yang tepat, sama baiknya dengan menyimpannya pada suhu dingin.

3) Manfaat
Di dalam tubuh, vitamin A berperan dalam penglihatan / mata, permukaan kulit serta membantu proses pertumbuhan. Peranan retinol untuk penglihatan normal sangat penting karena daya penglihatan mata sangat tergantung oleh adanya rodopsin suatu pigmen yang mengandung retinol. Kebutuhan vitamin A yang dianjurkan (Widya Karya Nasional Makanan dan Gizi, 1978) adalah 1200-2400 IU bagi bayi dan anak-anak dibawah 10 tahun dan 3500-4000 IU untuk orang dewasa.Vitamin A berperan menjaga agar kornea mata selalu sehat.

4) Bentuk sediaan di pasaran
Vitamin A sebagai bahan tambahan makanan bergizi ada dalam bentuk sintetik sebagai retinal atau palmitat. Kedua bentuk ini diijinkan untuk digunakan pada makanan sebagai retinal. Walaupun vitamin A ada dalam bentuk Kristal untuk alas an stabilitas dan kemampuaanya untuk bercampur dengan makanan dipasaran ada juga dalam bentuk serbuk konsentrat, emulsi dalam minyak dan antioksidan.

5). Dampak vitamin A
Vitamin A dalam tubuh dapat disimpan dalam hati, terutama sel-sel parenkim, yaitu dalam bentuk butir-butir lemak. Terlalu banyak konsumsi vitamin A dapat menyebabkan hipertuminosis, suatu keadaan keracunan yang disebabkan oleh terlalu banyaknya konsumsi vitamin A .
• Kekurangan vitamin A
Dalam tubuh vitamin A berperan dalam penglihatan /mata, serta membantu proses pertumbuhan. Peranan retinol untuk penglihatan normal sangat penting karena daya penglihatan mata sangat tergantung oleh adanya redopsin,suatu pigmen yang mengandung retinol. Vitamin A berperan menjaga agar kornea mata selalu sehat. Mata yang normal biasanya mengeluarkan mukus, yaitu cairan lemak kental yang dikeluarkan sel epitel mukosa sehingga membantu mencegah terjadinya infeksi. Akan tetapi apabila kekurangan vitamin A, sel epitel akan mengeluarkan keratin,yaitu protein yang tidak larut dalam air dan bukan mukus. Bila sel-sel epitel mengeluarkan keratin, sel-sel membran akan kering dan mengeras,dan keadaan tersebut dikenal dengan istilah keratinisasi. Keadaan tersebut bila berlanjut akan menyebabkan penyakit Xeroftalmia. Xeroftalmia adalah keadaan bila orang mengalami kekurangan vitamin A, mula-mula konjungtiva mata mengalami keratinisasi, kemudian korneanya juga terpengaruh. Bila tidak diobati, mata akan menjadi buta.

Gejala kekurangan vitamin A pada mata diawali dengan rabun senja (nyctalopia),disebut juga sebagai buta ayam atau kotokeun. Pada rabun senja , penderita tidak mampu melihat secara normal dalam suatu ruang. Hal ini disebabkan oleh rendahnya kandungan rodopsin dalam retina mata dibanding retina mata normal. Setelah gejala rabun senja, gejala berikutnya adalah Xerosis, yaitu gejala kekeringan pada konjungtiva (selaput kelopak mata); berkerut,timbul pigmen ,atau kotor sehingga kehilangan atau menurun sifat transparannya. Gejala lain yang juga penting adalah terjadinya noda Bitot pada mata, yaitu suatu noda yang timbul sebagai bercak berwarna perak kelabu pada kornea, biasanya dengan permukaan yang berbuih. Disamping itu kekurangan vitamin A dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan, karena pertumbuhan tulang sangat memerlukan vitamin A yang cukup.

KAROTEN

Karoten atau provitamin A beberapa diantaranya merupakan prekusor vitamin A. Beberapa karoten terpecah kedalam retinal hingga memperlihatkan aktivitas vitamin A. Fungsi utama karoten adalah sebagai bahan tambahan makanan yaitu sebagai pewarna makanan. Sayuran dan buah-buahan yang berwarna hijau atau kuning biasanya banyak mengandung. Ada hubungan langsung antara derajat kehijauan sayuran dengan kadar karoten. Semakin hijau daun tersebut semakin tinggi kadar karotennya,sedang daun-daunan yang pucat seperti selada dan kol kurang akan karoten. Seperti halnya vitamin A,karatenoid sensitif terhadap cahaya dan oksigen terutama dalam lingkungan yang memiliki kelembaban dan suhu yang tinggi.

b. Vitamin D
Vitamin D digunakan untuk mencegah dan menghilangkan penyakit defisiensi yang disebut rakhitis. Vitamin D dapat meningkatkan penggunaan dan retensi kalsium dan posfor dalam tubuh. Peranan vitamin D sangat penting bagi metabolisme kalsium dan fosfor. Dengan adanya vitamin D,absorpsi kalsium oleh alat pencernaan akan diperbaiki, kalsium dan fosfor dari tulang dimobilisasi, pengeluaran dan keseimbangan mineral dalam darah ikut dikendalikan. Vitamin D dari makanan yang dikonsumsi diserap bersama-sama lemak dan masuk kedalam saluran darah melalui dinding usus kecil jejunum dan ileum dan diangkut kedalam cyilomicron melalui sirkulasi limpa.
Kekurangan vitamin D akan mengakibatkan gangguan penyerapan kalsium dan fosfor pada saluran pencernaan dan gangguan mineralisasi struktur tulang dan gigi.
Tiga jenis keadaan yang dapat dialami oleh penderita kekurangan vitamin D adalah:
1) Ricketsia, diderita oleh anak-anak yang ditandai oleh bengkoknya kaki sehingga berbentuk O.
2) Tetani, suatu gejala ditandai bengkoknya pergelangan tangan dan sendi akibat rendahnya kalsium dan serum karena kekurangan vitamin D atau rusaknya kelenjar paratiroid
3) Osteomalacia, diderita oleh orang dewasa, juga dikenal juga sebagai ricketsia orang dewasa disebabkan kekurangan vitamin D dan kalsium.

Sumber vitamin D
Sumber alami vitamin D banyak terdapat dalam minyak hati ikan, sedangkan pada buah-buahan, sayuran, padi-padian,polong-polongan, dan minyak nabati kandungan vitamin D sangat sedikit. Vitamin D cukup stabil tetapi sensitif tehadap panas, cahaya dan udara sehingga harus disimpan pada tempat bebas udara atau oksigen, sebaiknya ditambahkan antioksidan.

Batas penggunaan vitamin D dalam makanan :
 350 IU/100 g dalam sereal sarapan meliputi sereal siap makan biasa dan sereal instan.
 90 IU/100 g dalam produk padi-padian dan pasta meliputi makroni, produk mi,hidangan nasi dan makanan beku tanpa daging dan sayur.
 42 IU/100 g dalam susu cair.
 89 IU/100 g dalam produk susu, meliputi susu beressen, minuman susu, susu bubuk.
Kekurangan vitamin D akan mengakibatkan gangguan penyerapan kalsium dan fosfor pada saluran pencernaan dan gangguan mineralisasi struktur tulang dan gigi.
Tiga jenis keadaan dapat dialami oleh penderita kekurangan vitamin D :
a) Ricketsia , diderita oleh anak – anak yang ditandai oleh bengkoknya kaki sehingga berbentuk O.
b) Tetani , suatu gejala ditandai bengkoknya pergelangan tangan dan sendi akibat rendahnya kalsium dalam serum karena kekurangan vitamin D atau rusaknya kelenjar paratiroid.
c) Osteomalacia , diderita oleh orang dewasa , juga dikenal sebagai ricketsia orang dewasa, disebabkan kekurangan vitamin D dan kalsium.

c. Vitamin E
Vitamin E merupakan vitamin yang sangat kompleks terutama pada interaksinya dengan nutrient lain seperti mineral, vitamin, asam amino dan asam lemak tak jenuh. Vitamin E merupakan salah satu vitamin yang larut dalam lemak dan diperlukan dalam proses reproduksi oleh tikus karena itu vitamin E disebut juga senyawa antisterilitas.
a. Sumber
Vitamin E banyak terdapat pada minyak sayur dan gandum. Selain itu juga banyak terdapat pada susu.

b. Peranan vitamin E
Peranan vitamin E terutama karena sifatnya sebagai zat antioksidan dengan menerima oksigen vitamin E dapat membantu mencegah oksidasi terhadap vitamin A dalam saluran pencernaan. Dalam jaringan vitamin E menekan terjadinya asam lemak tidak jenuh. Dengan demikian dapat mempertahankan fungsi membran sel. Vitamin E mungkin juga terlibat dalam sintesis, khususnya dalam proses pemasangan primidina ke dalam asam nukleat, serta dalam pembentukan sel darah merah pada sumusum tulang. Vitamin E diperlukan juga dalam sintesis koenzim A yang penting dalam proses pernafasan.
Vitamin E tahan terhadap suhu tinggi serta asam tetapi karena bersifat antioksidan, vitamin E mudah teroksidasi teerutama dalam lemak yang tengik, timah, dan garam besi serta mdah rusak oleh sinar ultra violet.

c. Khasiat vitamin E
Dari percobaan yang telah dilakukan oleh para ahli pada berbagai hewan, kekurangan vitamin E dapat menyebabkan kegagalan menghasilkan anak macrocytic anemia yaitu jangka hidup butir darah yang lebih pendek, liver necrosis dan dyhstrophy otot-otot.
Berdasar hasil tersebut maka timbullah berbagai percobaan pengobatan dan anggapan bahwa dosis besar vitamin E mungkin dapat merupakan obat mujarab bagi ganguan menstruasi, pencegahan keguguran dan meningkatkan produksi air susu bahkan sebagai obat bagi penyakit cardiovaskulair, serta dapat membantu perpanjangan umur manusia
Vitamin E diperlukan oleh tubuh manusia telah dibuktikan. Jika dalam jangka lama pria yang memiliki kandungan tokoferol yang sangat rendah akan mengalami terjadinya peningkatan hemolisis butir darah merah. Demikian juga kekurangan vitamin E yang ekstrem pada manusia dapat menyebabkan jangka hidup butir merah menjadi lebih pendek.

d. Vitamin K
Vitamin K disebut juga vitamin koagulasi. vitamin K terdiri dari beberapa senyawa, misalnya kelompok K 1 yang mula-mula diisolasi dari rumput alfalfa dan kelompok K 2 yang diisolasi dari tepung ikan busuk dan juga dapat disintesisdalam saluran pencernaan
1) Fungsi vitamin K
Vitamin K berfungsi untuk mencegah pendrahan terdiri dari senywa-senyawa metanoptoquinon yang diperlukan dalam sintesis protombin dan komponen darah lainnya tanpa vitamin K darah tidak akan terakogulasi. Defisiensi vitamin K jarang terjadi karena suplai vitamin K dalam diet makanan cukup, vitamin K dapat disintesis oleh manuisa karena ada flora usus. Defisiensi vitamin K dapat terjadi pada bayi sebelum flora ususnya berkembang.

2) Ketersediaan
Sumber vitamin K hati dan sayuran, ayam, kubis dan bunga kol. Sedang biji-bijian, buah-buahan dan lain-lain miskin vitamin K. banyak vitamin K terbuang bersama hanya dalam jumlah kecil saja yang dapat disimpan dalam hati.

2. Vitamin Yang Larut Dalam Air

A. Vitamin C
1) Sumber Vitamin C
Sumber vitamin C sebagian besar berasal dari sayuran dan buah-buahan, terutama buah-buahan segar. Karena itu vitamin C sering disebut fresh food vitamin. Buah yang masih mentah lebih banyak kandungan vitamin C-nya; semakin tua buah semakin berkurang kandungan vitamin C-nya. Buah jeruk, baik yang dibekukan maupun yang dikalengkan merupakan sumber vitamin C yang tinggi. Demikian juga halnya nenas dan jambu. Beberapa buah tergolong buah yang tidak asam seperti pisang , apel rendah kandungan vitamin C-nya, apalagi bila produk tersebut dikalengkan. Bayam, brokoli, dan cabe hijau juga merupakan sumber yang baik, bahkan juga setelah dimasak.

2) Sifat Vitamin C
Sifat vitamin c mudah larut dalam air dan mudah rusak oleh oksidasi, panas dan alkali. Karena itu agar vitamin C tidak banyak hilang, sebaiknya pengirisan dan penghancuran yang berlebihan dihindari. Pemasakan dengan air sedikit dan ditutup rapat sehingga empuk dapat banyak merusak vitamin C .

3) Fungsi vitamin C
Vitamin C mempunyai banyak fungsi. Vitamin C berperan membantu spesifik enzim dalam melakukan fungsinya, vitamin C juga bekerja sebagai antioksidan. Vitamin C juga penting untuk membentuk kalogen , serat, struktur protein. Kalogen dibutuhkan untuk pembentukan tulang dan gigi dan juga untuk membentuk jaringan bekas luka. Vitamin C juga meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi dan membantu tubuh menyerap zat besi.

4) Gejala kekurangan vitamin C
Gejala awal kekurangan vitamin C adalah pendarahan disekitar gigi dan merusak pembuluh darah dibawah kulit. Kekurangan banyak vitamin C berakibat pada sistem syaraf dan ketegangan otot. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan otot seperti juga rasa nyeri , gangguan syaraf dan depresi. Gejala selanjutnya adalah anemia, sering terkena infeksi , kulit kasar dan kegagalan dalam menyembuhkan luka. Kekurangan vitamin C juga menyebabkan penyakit sariawan atau penyakit skorbut.

B. Vitamin B kompleks
Di pandang dari segi gizi, kelompok vitamin B termasuk dalam kelompok vitamin B kompleks yang meliputi tiamin (vitamin B1), riboflafin (vitamin B2), niasin (vitamin B3), piridoksin (vitamin B6), biotin (vitamin B8), dan vitamin B12.

1. Tiamin (vitamin B1)
Tiamin mudah larut dalam air, sedik larut dalam etanol dan tidak larut dalam kebanyakan pelarut organic. Stabil dalam asam meskipun dipanaskan, tetapi tidak stabil dalam larutan alkali dan netral, kecuali kalau dipanaskan.



a) Fungsi
Tiamin merupakan bagian dari TPP, yaitu koenzim yang dibutuhkan untuk metabolisme energi. System syaraf dan otot tergantung pada tiamin.

b) Dampak
Beri-beri dapat terjadi karena kekurangan tiamin dalam jangka panjang, penyakit ini ditemukan pertama kali di timur jauh saat pembuatan beras “poles” (polish rice) tersebar luas. Beras yang dipoles mengakibatkan pembuangan kulit yang kaya akan tiamin. Beri-beri dapat merusak system saraf dan keracunan otot. Gejal kekurangan yang lain adalah irama jantung yang tidak normal, gagal jntung, kelelhan, susah berjalan, kebingungan dan kelumpuhan.Selain itu pemakaian tiamin yang melebihi normal mempengaruhi system syaraf, sakit kepala, sifat lekas marah, dan susah tidur

c) Sumber Tiamin
Sumber tiamin yang baik sebetulnya biji-bijiaan, seperti beras PK (pecah kulit) atau bekatulnya,daging, ungas, iikan, dan telur juga merupakan sumber vitamin B1,daging babi baik yang segar atau di asap, sangat tinggi kandungan taminnya. Meskipun sayuran dan buah-buahan kandungan tiaminnya rendah, tetapi kebiasan memakan lalap dalam jumlah yang besar banyak membantu menyediakan tiamin bagi tubuh.

2. Riboflavin ( vitamin B2)
Riboflavin yang larut dalam air member warna fluoresens kuning-kehijauan. Riboflavin sangat mudah rusak oleh cahaya dan sinar UV, tetapi tahan terhadap panas, oksidator, asam, dan sebaliknya sensitive terhadap basa.
a) Fungsi
Seperti halnya tiamin ribiflavon juga berfungsi sebagai koenzim. Riboflavin membantu enzim untuk menghasilkan energi dari nutrisi penting untuk tubuh manusia. Ribopflavin berperan pada tahap akhir dari metabolism energi nutrisi tersebut
b) Sumber
Sumber riboflavin terutama dari hasil ternak. Hati,ginjal, dan jantung mengandung riboflavin dalam jumlah yang tinggi. Sayuran hijau dan biji-bijian hanya sedikit saja kandungan riboflavinnya.begitupun buah-buahan dan umbi-umbian juga sangat rendah kandungannya.

c) Dampak Kekurangan Riboflavin
Kekurangan riboflavin merupakan penyakit yang umum di temui, tetapi dianggap ringan.pada pasien-pasien wanita yang mendapat ransum dengan riboflavin sangat rendah timbul penyakit yang disebut cbeilosis dengan gejala: retak-retak pada kulit di sudut-sudut mulut (bibir),kerak-kerak pada kulit, bibir, dan lidah,mulut semakin hari semakin sakit.

3. Niasin (vitamin B3)
a) Fungsi
Dua koenzim yang dibentuk oleh niasin, NAD dan NADP dibutuhkan untuk beberapa aktifitas metabolis, terutama metabolism glukosa, lemak dan alcohol. Niasin memiliki keunikan diantara vitamin B karena tubuh dapat membentuknya dari asam amino tryptophan. Niasin membantu kesehatan kulit, system syaraf dan sistem pencernaan.

b) Dampak kekurangan niasin
Pellagra (penyakit kekurangan niasin), menunjukan gejala, seperti dermatitis, diare, sakit tenggorokan dan mulut.gejala kekurangan niasin lainnya adalah kekurangan nafsu makan, lemah, pusidan kebingingan mental. Kulit dapat menunjukan gejala dermatitis bilateral,khususnya pada daerah yang terkena sinsr matahari langsung.

c) Dampak Kelibihan Niasin
Niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun pada system syaraf, lemak darah dan gula darah. Gejal-gejala seperti muntah, lidah membengkak dan pingsang dapat terjadi. Dan berpengaruh pada fungsi hati dan mengakibatkan darah rendah.

d) Sumber
Sumber utama niasin adalah daging, unggas (ayam, itik, dll) dan ikan merupakan sumber utama niasin, sama halnya roti dan sereal (biji-bijian) yng telah diperkaya. Jamur, asparagus, dan sayuran hijau merupakan sumber yang paling baik.

4. Piridoksin (vitamin B6)
a) Fungsi
Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak. Vitamin B6 membantu tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial. Selain itu juga berperan dalam produksi sel darah merah.

b) Sumber
Daging, ikan dan unggas (itik, ayam dll) merukan sumber utama vitamin B6. Sumber yang lain adalah kentang, beberapa sayuran hijau dan buah berwarna unggu.

c) Dampak Kekurangan Vitamin B6
Orang yang mempunyai kadar vitamin B6 rendah, menunjukan gejala saeperti lemah, sifat lekas marah dan susah tidur. Selanjutnya gejala selanjutnya gejala kekurangan pertumbuhan, kerusakan fungsi motorik dan sawan.

d) Dampak Kelebihan Vitamin B6
Dosis tinggi vitamin B6 dalam waktu yang lama menyebabkan kerusakan syaraf, yang kadang-kadang tidak dapat diperbaiki. Hal ini di mulai dengan mati rasa pada kaki, selanjutnya perasaan hilang pada tangan dan mulutyang mungkin menjadi mati rasa. Kemudian gejala keracunan adalah kesulitan berjalan, kelelahan dan sakit kepala.

5. Biotin ( Vitamin B8 )
a) Fungsi
Biotin berperan penting dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
b) Sumber
Biotin di temukan dalam sejumlah besar makanan. Umumnya defesiensi tidak terjadi pada seseorang yang mengkonsumsi berbagai makanan.

c) Dampak Kekurangan Biotin
Kekurangan biotin jarang terjadi, tetapi dapat muncul pada pasien rumah sakit yang menggunakan infuse. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti nafsu makan, mual, de4presi, kelemahan dan kelelahan. Dosis tambahan biotin diberikan kepada pasien untuk mencegah defisiensi.

6. Vitamin B12
a) Fungsi
Vitamin B12 berperan penting pda saat pembelahan sel yang berlangsung dengan cepat. Vitamin B12 juga memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat syaraf dan mendorong pertumbuhan normalnya. Selain itu juga berperan dalam aktifitas dan metabolism sel-sel tulang. Vitamin B12 juga di butuhkan untuk melepas folat, sehingga dapat membantu pembentukan sel-sel darah merah.

b) Sumber Utama
Vitamin B12 hanya di temukan dalam daging hewan dan produk-produk hewani. Orang yang hanya makan sayuran dapat melindungi diri sendiri melawan defisiensi (kekurangan) dengan menambah konsumsi susu, keju dan telur. Hal ini berarti sekitar satu cangkir susu atau satu butir telur untuk satu harinya. Untuk seorang vegetarian yang tidak memakan semua semua produk dari hewan dapat memperoleh sumber vitamin B12 dari susu kedelai atau ragi yang sudah ditumbuhkan dalam liungkungan yang kaya akan vitamin B12.

c) Dampak Kekurangan Vitamin B12
Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kekurangan darah (anemia), yang sebenarnya disebab oleh kekurangan folat. Tanpa vitamin B12, folat tidak dapat berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah. Gejala kekurangan lainnya adalah sel-sel darah merah menjadi belum matang, yang menunjukan sintesis DNA yang lambat. Kekurangan vitamin B12 juga dapat mempengaruhi system syaraf, mendorong kelumpuhan, selain itu juga dapat menyebabkan hiper sensitive pada kulit.

















BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Vitamin merupakan suatu molekul organik yang sangat dibutuhkan tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi.
Vitamin terbagi dua yaitu vitamin yang dapat larut dalam lemak dan vitamin yang dapat larut dalam air. Vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A, vitamin D, vitamin E dan vitamin K. sedangkan vitamin yang dapat larut pada air yaitu vitamin C dan vitamin B kompleks yang terdiri dari vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B6, vitamin B8 dan vitamin 12.


B. Saran
Sebaiknya setiap pembaca memperhatikan menu makanan agar vitamin dapat terpenuhi dengan baik. Hal ini dilakukan agar dapat terhindar dari penyakit. Sehingga masyarakat Indonesia pada umumnya dapat lebih menjaga kesehatan.









DAFTAR PUSTAKA
Winarno.F.G. 1991.Kimia Pangan.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Herliani, Leni Afriani. 2008. Teknologi Pengawetan Pangan. PT. Alfabeta . Bandung
http://www.food-info.net/id/vita/water.htm
http://www.geocities.com/yok_satriono/VIT_LMK.HTM
http://www.geocities.com/melawankanker/melawankanker/vitamin.html
http://epsair05.blogspot.com/2008/01/klasifikasi-vitamin.html